Infeksi nosokomial, atau infeksi yang didapatkan di rumah sakit, adalah masalah kesehatan yang serius dan sering kali diabaikan oleh banyak orang. Meskipun rumah sakit seharusnya menjadi tempat penyembuhan, kenyataannya, pasien dapat terpapar berbagai jenis infeksi selama perawatan. Di Salakan, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi nosokomial dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

1. Apa Itu Infeksi Nosokomial?

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama mereka dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Beberapa jenis infeksi nosokomial yang umum meliputi infeksi saluran kemih, pneumonia, dan infeksi luka bedah. Infeksi ini sering kali lebih sulit diobati karena dapat melibatkan mikroorganisme yang resisten terhadap antibiotik.

2. Penyebab Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:

  • Kondisi Lingkungan: Kebersihan dan sanitasi yang buruk di rumah sakit dapat meningkatkan risiko infeksi. Permukaan yang tidak dibersihkan dengan baik, alat medis yang tidak steril, dan ventilasi yang buruk dapat menjadi sumber infeksi.
  • Prosedur Medis: Beberapa prosedur medis, seperti pemasangan kateter atau operasi, dapat meningkatkan risiko infeksi. Prosedur ini dapat membuka jalan bagi patogen untuk masuk ke dalam tubuh pasien.
  • Sistem Imun yang Lemah: Pasien yang dirawat di rumah sakit sering kali memiliki sistem imun yang lemah akibat penyakit yang mendasarinya atau pengobatan yang mereka jalani. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

3. Dampak Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial dapat memiliki dampak yang serius bagi pasien. Selain memperpanjang masa rawat inap, infeksi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk sepsis, yang dapat berujung pada kematian. Selain itu, infeksi nosokomial juga dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan, baik bagi pasien maupun sistem kesehatan secara keseluruhan.

4. Langkah Pencegahan

PAFI Salakan mendorong masyarakat dan tenaga medis untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko infeksi nosokomial. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Kebersihan Tangan: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer adalah langkah paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran infeksi.
  • Sterilisasi Alat Medis: Pastikan bahwa semua alat medis yang digunakan dalam prosedur medis telah disterilkan dengan baik.
  • Pendidikan dan Pelatihan: Tenaga medis harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang praktik pencegahan infeksi dan kebersihan yang baik.
  • Monitoring dan Pelaporan: Rumah sakit harus memiliki sistem untuk memantau dan melaporkan kasus infeksi nosokomial agar dapat diambil tindakan yang tepat.

Infeksi nosokomial adalah ancaman serius yang sering kali diabaikan di rumah sakit. PAFI Salakan berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan infeksi ini. Dengan memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan pasien dapat terhindar dari infeksi yang tidak diinginkan selama perawatan di rumah sakit. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan di fasilitas kesehatan!